Rabu, 19 Oktober 2016

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA HEMOLITIK



ANEMIA HEMOLITIK
A.    PENGERTIAN
Anemia Hemolitik merupakan suatu gangguan yang dikarateristikkan oleh penghancuran eritrosit secara cepat. Kemampuan sum – sum tulang untuk meningkatkan produksi eritrosit mentukan luasnya anemia, dapat terjadi secara herediter atau kerusakan sel darah merah yang didapat, atau sebagai respon terhadap agen atau obat toksik, penyakit infeksi atau trauma. 
B.     ETIOLOGI
Anemia hemolitik di bagi menjadi 2  macam yaitu:
Ø  Intrinsik:
·         kelainan membran seperti sferositosis herediter,hemoglobunuria nocturnal proksimal
·         kelainan glikosis seperti defisiensi piruvat kinase
·         kelainan ensim,seperti defisiensi  glukosa 6-fosfat dehidrogense
(G6PD)
·         hemoglobinopati seperti anemia sel sabit
Ø  Ekstrinsik
·         Gangguan system imun,seperti pada penyakit autoimun,penyakit limfoproliferatif, keracunan obat
·         Mikrogiopati,seperti pada purpa trombotik trombositopenik,koagulasi intravascular diseminata(KID)
·         Infeksi,seperti akibat plasmodium,klostridium,borellia
·         Hiperplenisme
·         Luka bakar 

C.    MANIFESTASI KLINIK
Tanda-tanda hemolisis antara lain ikterus dan splenomegali

D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terjadi penurunan kadar Ht,retikulosit,peninggian bilirubin indirek dalam darahdan peningkatan bilirubin total sampai dengan 4 mg /dl,peninggian urobilinogen urin,dan dan eritropoeisis hiperaiktif dalam sum-sum tulang
E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penatalaksanaan anemia hemolitik di sesuaikan dengan penyebabnya.Bila karena reaksi toksik-imonologikyang di dapat di berikan  adalah kortikosteroid (prednison dan prednisolon).kalo perlu di lakukan splenektomi ,apabila keduanya tidak berhasil dapat di berikan obat sitos tatik,seperti klorambusil dan sikliofosfamid.

`
1.1  Pengkajian
Observasi / temuan
ü  Gangguan SDM herediter
Kelelahan
Sesak napas
Ikterik
Perubahan urine.
ü  Trauma / penyakit Infeksi
Menggigil
Demam
Kelemahan
Ikterik
Pekah rangsang
Sakit kepala
Mual
Muntah
Nyeri abdomen
Diare
Penurunan jumlah urine.
ü  Gangguan SDM didapat
Sakit kepala
Kelelahan
Sesak napas
Ikterik
Hemoglobinnuria nocturnal
Nyeri abdomen
Splenomegali
Trombosis vena
1.2  Pemeriksaan Laboratorium / diagnostic
ü  Peningkatan retikulosit
ü  Anemia normositik
ü  Penurunan hematokrit
ü  Peningkatan kerapuhan SDM
ü  Pemendekan masa hidup eritrosit
ü  Peningkatan bilirubin
1.3  Potensial Komplikasi
ü  Gagal ginjal
ü  Hemoglobinuria
1.4  Penatalakasanaan Medis
ü  Menghilangkan factor penyebab
ü  Menangani kondisi primer ( trauma,misalnya luka bakar,penyakit infeksi )
ü  Cairan parenteral
ü  Transfunsi sel darah merah kemasan
ü  Transfuse darah lengkap ( untuk hemolisis cepat dan berat )
ü  Diuretic osmotic
ü  Kortikosteroit
ü  Anti
1.5  Diagnosa / intervensi / evaluasi keperawatan
*      DK. Kurang volume cairan ( 2 ) yang b/d muntah , diare , dan hemoragi.
§  Pantau masukan dan haluaran setiap 8 jam,lapor bila tidak ada keseimbangan
§  Timbang berat badan pasien setiap hari pada waktu yang sama dengan pakaian dan  timbangan yang sama, lapor perubahan 2% - 3% dari berat sebelumnya
§  Pantau tanda vital dan status metal tiap 4 jam
§  Kaji turgor kulit dan denyut nadi perifer tiap 8 jam
§  Pantau karakter, jumlah, warna dan frekuensi muntah atau veses
§  Pantau cairan parenteral , elektrolit, dan transfuse darah bila diperlukan
§  Berikan antidiare dan antiemetic sesuai pesan
§  Siapkan untuk kolaborasi dengan dokter dalam penanganan penyebab dasar  penyakit
§  Kaji jenis dan jumlah makana dan cairan yang ditoleransi
§  Berikan dia cairan untuk mengurangi mual : jus, minuman berkarbon, es krim, tingkatkan secara bertahap sampai diet seimbang bila gejala berkurang
§  Masukan cairan sampai 2500 ml / hari, kecuali dikontraindikasi
§  Buat daftar bantuan pada pasien
§  Berikan porsi kecil – sering ( membuat minum kurang dari kebisaan )
§  Sajikan secara menarik
§  Rencanakan waktu istirahat yang tenang sebelum makan
Hasil yang diharapkan :
Tanda vital pasien stabil dengan masukan dan haluaran yang seimbang, nadi perifer teraba, ekstermitas hangat dengan turgor dam warna baik.
*      DK.  Intoleran aktivitas yang b/d ketidakseimbagan antara  suplai oksigen dan kebutuhan, yang ditandai oleh kelemahan, kelelahan dan sesak napas.
§  Buat rencana dengan pasien sehingga aktivitas dapat dikerjakan tanpa kelelahan
§  Bantu AKS jika perlu untuk menghemat tenaga
§  Sediakan waktu istirahat tanpa gangguan untuk mempertahankan tenaga yang ada
§  Tingkatkan aktivitas pasien secara bertahap  sampai tingkat toleransi dapat dicapai
§  Pantau tanda vital, selama dan setelah aktivitas, intruksikan pasien untuk menghentikan aktivitas jika ada respon merugikan
§  Kaji respon terhadap aktivitas, catat kemajuan yang positif
§  Sarankan orang terdekat untuk mendorong dan membantu pasien dengan usaha yang berkesinambungan
Hasil yang diharapkan :
            Tingkat aktivitas pasien mengalami kemajuan sampai keadaan sebelum sakit, dapat mengerjakan AKS tanpa takikardi atau dispnea.
*      DK. Nyeri yang berhubungan denga sakit kepala dan sakit abdomen.
§  Pertahanakan lingkungan yang tenang
§  Kaji nyeri : factor prediposisi, intensitas, frekuensi, durasi, dan metode efektif yang digunakan pasien untuk mengontrol; guna skala nyeri
§  Letakan pasien pada posisi yang nyaman
§  Ubah posisi tiap jam; bantu latihan rentang gerak bila bermanfaat
§  Pertimbangkan tindakan hiburan, relaksasi, atau imajinasi
§  Berikan obat penghilang rasa nyeri sesuai pesana bila pasien meminta; kaji keefektifan obat.
Hasil yang diharapkan / evaluasi
      Pasien mengungkapkan perasaan peningkatan rasa nyaman dan melaprkan tidak ada rasa sakit kepala atau nyeri abdomen.
*      DK. Potensial terhadap kerusakan integritas kulit yang b/d  factor resiko mekanis; garukan yang berhubungan dengan ikterik atau pruritus.
§  Kaji kondisi tiap 8 jam
§  Pantau hasil laboratorium setiap hari
§  Berikan perawatan kulit setiap hari dan bila diperlukan mandi Basuh : natrium bikarbonat  atau bubur gandum
§  Hindari kekeringan kulit; berikan lossion untuk melembabkan kulit
§  Mandi dengan air dingin atau di bak mandi mungkin menguntungkan
§  Perthankan pakain longgar tanpa konstriksi
§  Naikan sprei tempat tidur pada tempat tidur ayun
§  Pertahankan tempat tidur bebas dari kerutan
§  Alat tenun dicuci bukan dengan deterjen
§  Sarankan pasien untuk menghindari menggaruk; gantinya, berikan penekanan atau gunaka kompres dingin
Hasil yang diharapkan / evaluasi
      Kulit pasien tetap utuh dan lembab tanpa adanya garukan
*      DK . Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemajan pada informasi akurat mengenai proses penyakit, aktivias / hygiene, diet dan cairan.

Proses Penyakit.
§  Intruksikan pasien tentang jenis kondisi hemolitik
§  Difisiensi SDM herediter : pasien mudah mengalami hemolisis setelah mencerna oksidan kimia; anggota keluarga harus diskrining
§  Respons terhadap trauma atau penyakit infeksi
§  Jelaskan kondisi promer dapat ditangani
§  Diskusikan gejala – gejala kambuh yang harus dilaporkan
§  Difisiensi SDM didapat; jelaskan bahwa hal ini dapat diinduksi oleh infeksi, imunisasi, produk zat besi, atau plasma di dalam transfuse darah lengkap
§  Diskusikan gejala – gejala kambuh yang harus dilaporkan
§  Jelaskan perlunya perawatan lanjut terus menerus
Aktivitas / hygiene
§  Jelaskan pentingnya meningkatkan aktivitas setiap hari
§  Jelaskan perlunya rencana dan pemeliharaan waktu istirahat dan tidur yang teratur
§  Ajarkan mengukur denyut nadi dan mengkaji usaha bernapas selama aktivitas
§  Instruksikan pasien untuk mengurangi aktivitas jika tanda – tanda menyimpang timbul
§  Instruksikan pasien untuk meminta bantuan bantuan orang lain untuk menghemat tenaga bila diperlukan
§  Jelaskan perlunya melakukan perawatan kulit setiap hari; diskusikan produk – produk yang digunakan untuk meningkatkan rasa nyaman, mencegah cedera dan mengurangi gatal – gatal.
Diet dan Cairan
§  Jelaskan pentingnya minum sebanyak 2500 ml setiap hari,kecuali ada kontradiksi
§  Jeaskan pentingnya makan diet seimbang dan menggunakan tambahan vitamin bila perlu
§  Instruksikan pasien untuk memberitahukan dokter atau perawat jika masukan atau haluaran makanan berkurang secara bermakna yang ditunjukan oleh perubaha berat badan setiap minggu.
Hasil yang diharapkan / evaluasi
      Pasien dan atau orang terdekat lainnya mengungkapkan memahami perawatan di rumah dan instruksi lanjut serta mendemonstrasikan metode – metode untuk mengukur denyut nadi dan menimbang berat badan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar