BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dermatitis
merupakan peradangan pada kulit(epidermis dan dermis)sebagai respon terhadap
pengaruh resiko eksogen atau faktor endogen,menimbulkan kelainan klinis berupa
efloserasi limorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likonifikasi) dan
keluhan gatal tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin
hanya beberapa (olimorgik). Dermatitis cenderung reisdif dan menjadi
kronis.pada umumnya penderita dermatitis mengeluh gatal kelainan kulit bergantung
pada stadium penyakit, batasnya sikumskrip, dapat pula difus. Penyebarannya
dapat pula setempat, generalista, dan universalis.
Penyebab
dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia, (contoh deterjen,
asam, basa, oli, dan semen), fisik (sinar dan suhu/atau air), mikro-organisme (bakteri
dan jamur) dan dapat pula dari dalam (endogen) misalnya :dermatitis atopik
sebagian lain tidak diketahui etiologinya secara pasti.
Banyak
dermatitis yang bekum diketahui dengan psti patogenesisnya terutama yang
penyebabnya faktor endogen.yang telah banyak dipelajari adalah tentang
dermatitis kontak(baik tipe organic maupun iritan)
B.
TUJUAN
1) Tujuan
umum
Untuk
mengetahui gambaran yang jelas tentang penyakit dematitis mulai dari proses
penyakit sampai penatlaksanaan.
2) Tujuan
khusus
Untuk
masalah ini penulis ingin mengetahui bagaimana menerapkan asuhan keperawatan
pada klien dengan dermatitis.
C.
SISTEMATIKA
PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab,yaitu:
BAB
I PENDAHULUAN
Berisi
mengenai latar belakang,tujuan penulisan,sistematika penulisan dan manfaat
penulisan.
BAB
II TINJAUAN TEORI
Dibagi
dalam 2 bagian yaitu konsep dasar medis dan konsep dasar askep dalam konsep
dasar medis berisi pengertian, etiologi, manifestasi klinis, jenis-jenis
dermatitis, dan penatalaksanaannya atau pengobatan. Sedangkan di konsep dasar
askep meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan.
BAB
III PENUTUP
Berisi
mengenai kesimpulan dan saran
D.
MANFAAT
PENULISAN
a) Bagi
mahasiswa/I :
Agar
bisa mempelajari dan mengetahui tentang asuhan keperawatan penyakit
DERMATITIS pada seseorang
b) Bagi
perawat :
Agar
perawat dapat memberikan Asuhan keperawatan yang komperhensif kepada penderita
DERMATITIS
c) Bagi
para pembaca :
Agar
pembaca dapat mengetahui tentang penyakit DERMATITIS dan mengantisipasi untuk tidak terkena
penyakit DERMATITIS
BAB
II
KONSEP
DASAR MEDIS
1.
PENGERTIAN
a)
Dermatitis adalah : Peradangan
kulit (epidermis dan dermis)sebagai respon terhadap faktor endogen,menimbulkan kelainan
klinis efioresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, dan skuama, likenifikasi)
dan keluhan gatal.
b)
Dermatitis
adalah:epiderma-dermitis dengan gejala subyektif pruritis.
2.
ETIOLOGI
Dermatitis
dapat berasal dari:
a. Dari
luar (eksogen)
1) Bahan
kimia (detrjen,asam,basa,oli,dan semen)
2) Bahan
fisik(sinar dan suhu atau air)
3) Mikro-organisme(bakteri
dan jamur)
b. Dari
dalam (endogen)
Misalnya
: dermatitis atropik terpaut pada
faktor genetik banyak pada bayi dan anak-anak.
3.
MANIFESTASI
KLINIS
a.
Subyektif : Radang
akut,kenaikan suhu atau (kalor) kemerahan (rubor), edema, dan gangguan fungsi
kulit.
b.
Obyektif : Biasanya
batas kelainan tidak tegas,lesi polimorfi,yang dapat timbul secara
berturut-turut pada daerah berambut,sedangakan pasta pada daerah tidak
berambut.
4.
JENIS
- JENIS DERMATITIS
a) Dermatitis
kontak
a) Pengertian
· Dermatitis
kontak adalah:dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang
menempel pada kulit.
· Dermatitis
kontak adalah:dermatitis kontakan eksternal,yang menimbulkan fenomen,sensitisansi(alergik)atau
toksik(iritan)
b) Etiologi
Sekret
serangga, lipas, getah tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, soda dalam, zat - zat
detergen (lisol), desinfektan, dan zat warna.
c) Manifestasi
klinis
Gambaran
dermatitis mulai pad tempat terjadinya kontak dengan kulit,dapat menjadi
generalisata.kontak ulang memepercepat penyebaran.
d) Penatalaksanaan
atau pengobatan
Upaya pengobatan pada dermatitis kontak
iritan yang terpenting adalah menghindari atau mrnyingkirkan pajanan bahan
iritan,baik yang bersifat mekanik,fisik,maupun kimiawi.apabila diperlukan,untuk
mengatasi peradangan dapat diberikan kortikosteroid
topical,misalnya:hidrokortisan atau untuk kelainan yang kronik dapat diawali
dengan kortikosteroid yang lebih kuat.
Upaya pengobatan dermatitis kontak
alergik diberikan kortikosteroid dalam jangka pendek untuk mengatasi dermatitis
kontak alergik yang ditandai dengan eritema,edema vesikel, bula serta
eksudatif, misalnya prednison 30 mg/hari. Sedangkan untuk dermatitis kontak
alergik yang ringan atau dermatitis kontak alergik akut yang telah mereda, cukup
diberikan kortikosterod atau makrolaktam secara topical.
b) Dermatitis
atopik
a. Pengetian.
Dermatitis
atopik adalah:keadaan peradangan kulit kronis dan residif,disertai gatal, yang
berhubungan dengan atropi.
b. Etiologi
Terdapat stigmata atropi(herediter)pada
pasien atau anggota keluarga berupa:
a)
Rinitisalergik,asmabrokial.
b)
Alergik terhadap
alergen protein(polivalen)
c) Pada
kulit:dermatitis atopik,dermatografisme putih dan kecenderungan timbulkan
urtika.
d) Reaksi
abnormal terhadap perubahan suhu(hawa udara panas dingin)dan ketegangan(stress)
e) Resistensi
menurun terhadap infeksi virus dan bakteri.
f) Lebih
sensitif terhadap serum dan obat.
g) Kadang-kadang
terdapat katarak juvenilis
c. Manifestesi
klinis.
Ø Terdiri
atas 3 bentuk atau fase
·
Bentuk infanti(2-3
bulan)
·
Bentuk anak(3-10 tahun)
·
Bentuk dewasa(13-10
tahun)
Ø Manifestasi
lain dapat berupa:
v Kulit
kering dan sukar berkeringat,gatal –gatal jika berkeringat.
d. Penatalaksanaan
atau pengobatan.
Pada
umumnya, terutama menghindari faktor pencetus atau faktor predisposisi. Bila
eksudarsi berat atau stadium akut diberi kompres terbuka, bila dingin dapat
diberi krim kortikosterod ringan sedang. Pada lesi kronis dan likerifikasi
dapat diberi salep kortikosteroid kuat.
c) Neurodermatitis
sirkumskripta
a.
Pengertian
Neurodermatitis
kulit kronis,gatal,sirkumskrip,ditanfai dengan kulit tebal dan garis kulit
tampak lebih menonjol (likerifikasi)menyerupai kulit batang kayu,akibat garukan
atau gosokan yang berulang-ulang karene berbagai rangsangan pruritogenik.
b. Manifestasi
klinis
Ø Subyektif : sangat gatal sehingga pasien suka menggaruk
(dengan menggaruk,maka timbul ekskoriasi dan ingin menggaruk lagi)
Ø Obyektif
: terlihat area sirkumskripta,dengan hiperpigmentasi,likerifikasi,dan
papul-papul serta biasanya bekas garukan.
c. Penatalaksanaan
atau pengobatan
Secara
umum perlu dijelaskan kepada penderita bahwa garukan akan memperburuk keadaan
penyakitnya, oleh karena itu harus dihindari untuk mengurangi rasa gatal dapat
diberikan anti pruritis, kortikosteroid topikal atau intralesi.
d) Dermatitis
numularis
a. Pengertian
Dermatitis
numularis adalah:dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang (coin)atau agak
lonjong,berbatas tegas dengan eforesensi berupa papulovesikel,biasanya mudah
pecah atau oozing sehingga basah.
b. Manifestasi
klinis.
Ø Subyektif
: sangat gatal
Ø Obyektif
: terlihat dermatitis sebesar uang logam, terdiri atas eritema, edema, kadang
ada vesikel, krusta atau papul.
c. Penatalaksanaan
atau pengobatan
Cari
infeksi sebagai faktor pencetus fokal atau sisitemik,dapat diberikan prednison
20 mg/hari.pengobatan topikal disesuaikan kondisi penyakit.
e) Dermatitis
statis
a. pengertian
Dermatitis
statis adalah:salah satu jenis dermatitis sirkulatorius.(biasanya dermatitis
statis merupakan dermatitis varikosum,sebab kausa utamanya ialah insufiensi
vena)
b. etiologi
Semua
keadaan yang menyebabkan statis peredaran darah di tungkai bawah.
c. manifestasi
klinis
ü Subyektif
:terdapat pruritis.pada permulaa tampak edema pada pergelangan kaki,terutama
pada sore hari sehabis bekerja.
ü Obyektif:bila
timbul infeksi sekunder,maka teraba indurasi subkutan,dan kulit diatasnya
berwarna coklat-merah.
contoh
gambar dermatitis atopik
5.
PATOFISIOLOGI
Dermatitis
adalah peradangan yang melibatkan perangsangan berlebihan limfosit T dan sel
mast.histamin dari sel mast menyebabkan rasa gatal dan eritema.penggarukan
menyebabkan rusaknya kulit.sedangakan faktor lainnya penyeabab timbulnya
dermatitis adalah akibat terpajannya iritan.sel langerhans mengolah dan
menyajikan suatu alergen ke sel T di dekatnya.sel T menanggapi dengan respon
hipersensitivitas terhadap alergen.respon tersebut berjalan lambat yaitu
memelikan waktu beberapa jam atau beberapa hari untuk muncul.
6.
KOMPLIKASI
a) Likenifikasi
b) Fisura
c) Skuama
d) Mata
tertutup karena edema
7.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Dengan
dilakukan patch test atau uji tempel dilakukan dengan cara ditempel dengan
bahan yang dicurigai pada bagian intrascapular,kemudian ditutupi dengan bahan
impermiabel
8.
PENATALAKSANAAN
DAN PENGOBATAN
a. Sistemik
Pada
kasus dermatits ringan diberi antihistamin,atau kombinasi antihistamin
antisrotonin,antibradikinin,anti SRA.pada kasus akut atau berat dapat diberi
kortikosteriod.
b. Topikal
1)
Dermatitis akut atau
basah harus diobati secara basah (kompres terbuka).dermatitis kering diobati
dengan krim atau salep.
2)
Makin berat atau akut
penyakitnya,makin rendah presentase obat spesifik
3)
Bila dermatitis akut
diberi kompres.bila subakut,diberi lasio,pasta:bila kronik diberi salep.krim
diberikan pada daerah berambut ,sedangkan pasta pada daerah yang tidak
berambut.
BAB
III
KONSEP
DASAR ASKEP
1.
Pengkajian
a) Identitas
klien (nama,umur,jenis kelamin dan alamat)
b) Keluhan
utama (gatal dan nyeri)
c) Riwayat
penyakit (faktor penyebab)
v Riwayat
makanan :telur dan ikan kering
v Riwayat
alergi : terhadap penyinaran cuac,deterjen dan air.
v Riwayat
keluarga:apakah ada keluarga yang menderita(pernah) penyakit yang sama ?
v Riwayat
pengobatan :obat-obatan apa saja yang pernah dikonsumsi dan bagaimana reaksi obat.
d) Pemeriksaan
fisik
a. Kulit
v Warna
:kemerahan (rubor)
v Tekstur:kasar,tebal
dan tipis
v Kelembaban:kering
atau lembab
v Temperatur
:dingin,hangat dan panas.
b. Sirkulasi
v Apakah
ada eritema?
c. lesi
primer dan sekunder:
v Jenis
v Lokasi
v Warna
v Bentuk
v Ukuran
2.
Diagnosa
keperawatan
1) Nyeri
b/d reaksi peradangan
2) Kerusakan
integritas kulit b/d lesi permukaan kulit.
3) Gangguan
konsep diri b/d perubahan penampilan kulit.
4) Infeksi
b/d port di entri kuman.
5) Ansietas
b/d koping individu in.efektif
6) Kurang
informasi b/d kurang terpajannya informasi
3.
Intervensi
keperawatan
Dx
1: Nyeri b/d reaksi peradangan
Tujuan : Klien menyatakan bahwa rasa nyeri
telah terkontrol atau hilang
Kreteria Hasil: Klien tampak rileks, dapat
beristirahat/tidur dapat bergerak dengan normal.
Intervensi:
1.
Selidiki keluhan
nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10) catat factor-faktor yang
mempercepat dan tanda-tanda sakit nonverbal
R/.
Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang
kemajuan/perbaikan penyakit.
2.
Berikan
matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen-linen tempat tidur biar
sesuai kebutuhan.
R/.
Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dan mempertahankan
Posisi netral
3.
Mendorong pasien
untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk bergerak ditempat tidur.
Sokong sendi yang sakit diatas dan dibawah, hindari gerakan yang menyentak.
R/.
Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekuatan sendi menstabilkan sendi,
mengurangi gerakan/rasa sakit pada sendi.
4.
Dorong
menggunakan teknik relaksasi, contoh bimbingan imajinasi, visualisasi, latihan
nafas dalam.
R/.
Meningkatkan relaksasi, memusatkan kembali perhatian dan dapat meningkatkan
koping.
5.
Kolaborasi
pemberian obat-obatan Aspirin NSAID sesuai kebutuhan.
R/.
Membantu mempercepat proses penyembuhan dengan terapi.
Dx
2 : kerusakan integritas kulit b/d lesi permukaan kulit.
Tujuan : klien akan
menunjukan tidak terjadinya kerusakan kulit/minimum
Kriteria
hasil:kerusakan kulit berkurang dan kulit tetap utuh.
Intervensi:
1) kaji
tingkat kerusakan kulit
R/.Memudahkan dalam
mengambil tindakan selanjutnya.
2) Hindari
bahan bahan iritasi.
R/.Meminimalkan iritasi
3) Rendam
bagian luka dengan air dingin atau kompres.
R/.Mempercepat proses
penguapan secara berangsur-angsur dan menghilangkan gatal.
4) Berikan
lotion atau salep yang sesuai dengan instruksi dokter.
R/.Meminimalkan
kerusakan kulit.
Dx
3 : Gangguan konsep diri b/d perubahan penampilan kulit.
Tujuan : klien akan
dapat menerima keadaan
Kriteria hasil : dapat
bersosialisasi dengan orang lain.
Intervensi:
1) Bantu
klien untuk menerima pengobatan lama.
R/.Kooperatif klien
akan mempercepat proses penyembuhan
2) Dengarkan
dengan empati keluhan dari klien
R/.perhatian yang
diberikan akan membuat klien lebih terbuka.
3) Dampingi
klien yang cemas untuk mengungkapkan perasaannya.
R/.perhatian yang
diberikan membuat klien merasa dihargai.
4)
Berikan supoort mental.
R/.dukungan
akan meningkatkan harga diri.
Dx 4 : Infeksi b/d port
di entry kuman.
Tujuan:klien
akan menunjukan tidak terjadinya infeksi.
Kriteria
hasil:tidak tanda peradangan
Intervensi:
1)
Kaji tanda infeksi
R
/.membantu dalam mengambil tindakan selanjutnya
2)
Pertahankan sterilisasi
dalam merawat luka.
R/.meminimalkan
iritasi/infeksi kuman
3)
Kolaborasi pemberian
antibiotik
R/.membantu
membunuh kuman.
DX 5.
Ansietas orang tua b.d koping inefektif
Tujuan
: setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan klien melaporkan ansietsnya
berkurang.
Kriteria
hasil : klien tampak rileks.
Intervensi
:
1) Kaji
tingkat ansietas dan diskusi penyebabnya bila mungkin.
R/
Identifikasi masalah spesifik akan
meningkatkan kemampuan individu untuk menghadapinya dengan realitas.
2) Kaji
status emosional
R/
Ansietas merupakan reaksi yang umum
terhadap perubahan.
3) Sediakan
waktu untuk mendengarkan pasien.
R/
Akan lebih membantu jika mengikuti
persaan untuk diekspresikan.
4)
Kolaburasi
Rujuk
pada sumber-sumber lain sesuai indikasi
R/
mungkin membutuhkan bantuan yang lebih untuk memecahkan masalah.
DX 6. Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya
informasi.
Tujuan
: menyatakan pemahaman tentang penyakitnya bertambah.
Kriteri
hasil : pemahaman klien tentang penyakitnya bertambah.
Intervensi
:
1)
Tinjauan proses
penyakit, prognosis dan harapan masa depan.
R/
Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat keputusan berdasarkan
informasi.
2)
Berikan informasi pada
klien tentang perjalanan penyakitnya.
R/
Meningkatkan pemahaman klien tentang
kondisi kesehatan.
3)
Libatkan keluarga dalam
setiap tindakan yang dilakukan pada klien.
R/
Meningkatkan kerja sama dengan terapi,
meningkatkan penyembuhan dan proses perbaikan.
4)
Berikan informasi
penyakit pada klien tentang komplikasi penyakit.
R/
Membantu meningkatkan pengetahuan klien
tentang penyakitnya.
4. IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Sesuai intervensi
5.
EVALUASI
KEPERAWATAN
Sesuai tujuan dan
kriteria hasil.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dermatitis merupakan peradangan pada
kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh resiko eksogen
atau endogen,menimbulkan kelainan klinis berupa efloserasi polimorfik (eritema,
edema, papul, vesikel, skuama, likonifikasi) dan keluhan gatal. Tanda
polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa
(oligomorfik). Dermatitis cenderung reisdif dan menjadi kronis pada umumnya
penderita dermatitis mengeluh gatal kelainan kulit pada stadium penyakit,
batasnya sirkumskrip, dapat pula difus. Penyebarannya dapat pula setempat, generalisata,
dan universalis.
Penyebab dermatitis dapat berasal dari
luar(eksogen),misalnya bahan kimia, (contoh deterjen, asam, basa, oli, dan
semen) fisik (sinar dan suhu atau air), mikroorganisme (bakteri dan jamur) dan
dapat pula dari dalam (endogen) misalnya : dermatitis atropik sebagian lain
tidak dapat ketahui etiologinya yang pasti.
B.
SARAN
1. Bagi
penderita
a. Diharapkan
agar klien selalu memenuhi pengobatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih lanjut.
b. Anjurkan
klien untuk selalu makan makanan yang bergizi
2. Bagi
perawat
a. Diharapkan
untuk selalu melibatkan keluarga klien dalam pemberian asuhan keperawata dan
selalu memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga sebelum pulang.
b. Anjurkan
klien untuk selalu menjaga kesehatan tubuh
c. Beri
penjelasan tentang prosedur perawatan dan pengobatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Djuanda
suria, 1999, ipk dan kelamin, edisi
3, FKUI Jakarta
Brunner
& Suddarth, 2001. keperawatan medikal
bedah. Vol 3, edisi 8, EGC Jakarta
Doengoes
Marilyn E. Rencana Asuhan keperawatan,
Edisi 3, EGC Jakarta
Hello everyone my name Ximena Jimena from Cuba i want to use this medium to inform the world on how i got cured from Herpes and HIV at first when i had symptoms back in 2014 i went for test and it came out positive i lost hope of getting a better relationship or marriage, everything changed when i met Dr Jekawo i contacted explained everything to him and he said he has the cure so i decided to order it from him, so i actually did after 2 weeks i went for test and i was negative i'm forever grateful to him.he can also cure
BalasHapushpv
Hiv/Aids
epilepsy
sickle cell anaemia
diabetes
Herpes
copd
barrenness
cancer
wart
psoriasis
pityriasis rosea etc.
email: drjekawo@gmail.com
Dr Jekawo also cure my brother in-law diabetes and HPV completely.